Services Infrastructure Partners & Clients Schedule Guidelines Contact Us English Bahasa Indonesia

NEWS & UPDATES

Indonesia perjuangkan ekspor udang beku dari pengenaan BMAD AS

19 September 2024

Ditulis oleh Superadmin

Indonesia perjuangkan ekspor udang beku dari pengenaan BMAD AS

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dan Kedutaan Besar RI di Washington, D.C. melalui Atase Perdagangan melakukan pertemuan dengan pihak otoritas Amerika Serikat (AS) terkait dengan ekspor udang beku Indonesia.

 

Pertemuan ini merupakan upaya pengamanan terhadap investigasi penyelidikan antidumping dan bea masuk imbalan (countervailing duties/CVD) yang sedang dilakukan AS terhadap udang beku asal Indonesia.

 

"Upaya pengamanan akan terus dilakukan pemerintah Indonesia untuk memperjuangkan ekspor udang beku ke pasar AS dari pengenaan tarif antidumping dan bea masuk imbalan," ujar Direktur Pengamanan Perdagangan Kementerian Perdagangan Natan Kambuno melalui keterangan di Jakarta, Kamis.

 

Sebelumnya, US Department of Commerce (USDOC) telah mengeluarkan keputusan awal (preliminary determination) investigasi antidumping pada tanggal 23 Mei 2024 lalu.

 

Dalam keputusan tersebut, ditetapkan sementara bahwa pada periode investigasi 1 September 2022—31 Agustus 2023, salah satu dari dua mandatory respondent (MR) untuk Indonesia, yaitu PT First Marine Seafood (FMS) mendapatkan tarif antidumping sebesar 6,3 persen sementara MR lainnya, yaitu PT Bahari Makmur Sejati (BMS) tidak dikenakan tarif antidumping.

 

Selanjutnya, berdasarkan keputusan ini, seluruh eksportir udang Indonesia lainnya (all others) turut dikenakan tarif antidumping sebesar 6,3 persen.

 

Untuk penyelidikan bea masuk imbalan tuduhan pemberian subsidi pemerintah yang dilarang, Indonesia mendapat hasil yang lebih baik.

 

Pasalnya, dalam keputusan awal investigasi bea masuk imbalan yang dikeluarkan USDOC pada tanggal 25 Maret 2024, pemerintah Indonesia dinyatakan tidak memberikan subsidi yang dilarang kepada produsen dan eksportir udang beku Indonesia.

 

Natan menjelaskan dampak dari keputusan awal USDOC pada investigasi antidumping ini sudah mulai terasa. Terhitung sejak 1 Juni 2024, ekspor udang beku Indonesia selain dari PT BMS dikenakan tambahan bea masuk antidumping sementara dalam bentuk deposit tunai (cash deposit) sebesar 6,3 persen.

 

Meski demikian, pengenaan bea masuk ini belum bersifat final sebab masih ada tahapan investigasi yang masih harus diikuti.

 

Besaran tarif antidumping yang bersifat final akan dikeluarkan setelah diterbitkan Keputusan Final (Final Determination) secara resmi oleh otoritas AS.

 

"Keputusan tersebut diperkirakan akan disampaikan USDOC pada tanggal 21 Oktober 2024 untuk besaran margin dumping dan pada tanggal 22 November 2024 oleh US International Trade Commission (USITC) terkait hasil analisis adanya kerugian terhadap industri domestik dan hubungan kausalitas dengan tuduhan dumping," jelas Natan.

 

Lebih lanjut pemerintah Indonesia terus berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait, khususnya asosiasi eksportir udang Indonesia.

 

"Indonesia akan lebih agresif dalam menangani kasus ini bersama-sama, termasuk dengan menyiapkan berbagai data dan argumentasi yang mendukung posisi Indonesia serta berpartisipasi dalam dengar pendapat publik yang diselenggarakan otoritas AS," katanya.

 

Sementara itu, Atase Perdagangan Washington, D.C. Ranitya Kusumadewi mengatakan bahwa pemerintah Indonesia juga terus melakukan komunikasi dengan asosiasi pelaku usaha makanan laut di AS serta importir utama udang beku asal Indonesia.

 

Sebelumnya, importir udang beku Indonesia di AS turut menyampaikan keprihatinan atas investigasi yang dilakukan otoritas AS.

 

Setelah ditelusuri lebih detail, karakteristik produk udang impor berbeda dengan produk serupa di AS sehingga seharusnya kondisi industri AS tidak dikaitkan dengan impor.

 

"Untuk itu, pemerintah Indonesia akan terus berkoordinasi dengan mitra pelaku usaha AS yang selama ini mengimpor udang beku asal Indonesia agar investigasi ini tidak memberikan dampak pada kinerja ekspor udang beku Indonesia," ujar Ranitya.

 

Sumber: https://www.antaranews.com/berita/4343567/indonesia-perjuangkan-ekspor-udang-beku-dari-pengenaan-bmad-as

Related News

We are delighted to serve you

Read our starter guide to begin your shipping journey. Contact us to ask more or get a personalized quote.

HSN-Logo-Full

HSN Group specializes in reefer container freight-forwarding services across Indonesia and globally, while also offering integrated logistics services for your cold supply chain needs. HSN Group delivers your reefer cargo using container trucks and railway tracks for land transportation and offers freight-forwarding services via sea vessels (NVOCC). HSN Group also provides integrated cold storage facilities to store your cold products. We also connect you with the best network of sea products and fishing vessel operators across Indonesia.

Find Us On

Corporate Head Office

Jl. Perak Barat No.247 Surabaya – 60165. Jawa Timur – Indonesia

Icon Phone White

+6231 – 990 18012

Icon Email White

cs@hsngroup.co.id

Subsidiaries

Copyright PT Pelayaran Hamparan Segara Niaga 2025